About me

Wednesday 4 February 2009

F>E>B>R>U>A>R>Y 2009 SERBA SERBI

F>E>B>R>U>A>R>Y 2009
BANJIR, ISRAEL VS PALESTINA, INDONESIA

Bulan ini adalah bulan yang paling sedikit jumlah harinya dan bulan yang paling tidak stabil banyak harinya. Bulan ini juga dinobatkan oleh banyak orang menjadi bulan cinta dan bulan penuh kasih sayang. Namun, cinta dan kasih sayang bukan sesuatu yang terikat oleh hari, bulan dan oleh selang waktu apapaun. Bulan ini juga dibanyak belahan dunia akan mengalami lebih banyak kejadian alam yang hampir bermuara ke suatu yang sama yaitu dunia yang menjadi lebih dingin. Di belahan dunia tertentu sudah memulai perjalanan musim semi. Di Indonesia sendiri bulan inilah puncak musim penghujan. Banyak orang di belahan wilayah Indonesia mengalami bencana alam dari akibat olah manusia yang makin diperparah oleh keadaan alam. Daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur harus merasakan sisi lain dari keindahan Bengawan Solo yang begitu elok digambarkan oleh nada-nada indah Gesang. Banyak orang yang harus mengungsi karena tinggi air yang dapat menelan harta benda mereka bahkan mungkin nyawa mereka sendiri. Lain lagi di belahan wilayah Sumatera banyak tanah yang ikut hanyut oleh gerusan air yang tak dapat ditahan oleh tanah itu sendiri akibat begitu miskinnya pohon-pohon penyeimbang alam ini. Seperti tak mau kalah, Ibukota Jakarta tampak mulai was-was dengan keadaan alam yang juga terus mengintai Jakarta. Masalah banjir telah acapkali membuat Jakarta harus mengakui buruknya sanitasi di kota paling sombong di Indonesia ini. Awan hitam yang terus mengantung di langit Jakarta membuat orang-roang harus siap entah di tinggal di bantaran kali, di kolong jembatan, di perumahan dan kostan, di apartemen-apartemen atau bahkan istana tempat bertengger aparatur negara. Ironis bukan? Kota yang jadi supremasi bangsa ini dibuat katar-ketir oleh banjir yang bukannya pertama kali datang tapi sesuatu yang selalu menjadi masalah tahunan.

Bulan ini bulan dimana masa panjang penyerangan Israel-Palestina juga tampak akan berakhir (semoga saja!). Masih ingat dalam benak banyak orang bagaimana kejam dan brutal Israel menyerang Palestina. Dan dengan geramnya dan sama brutalnya Palestina balik menyerang. Perang pun pecah dan menelan banyak korban baik di pihak Palestina dan Isarel. Memang korban lebih banyak menyerang Palestina. Banyak orang di dunia akhirnya mulai angkat suara dan sama-sama memberontak, mengecam, dan mengutuk. Di Indonesia sendiri yang katanya di dalam darahnya mengalir denyutan PANCASILA ikut gusar. Mulai dengan pawai damai ke tengah jalan, seruan bersama untuk menutuk Israel, demo yang berkilo-kilo dengan massa yang membludak, atau keinginan ikut berperang ke Isarel. Memanglah Isarel begitu KEJAM dengan menyerang sesama manusia di Palestina, tapi apakah orang Israel juga bukan manusia, kenapa mereka juga ingin diberantas dari muka dunia ini. Kenapa sesama keturunan Adam saling kutuk dan mengutuki, perang dan memerangi? Inikah ajaran mulai dan agungnya Agama dan Kemanusia yang kita selau kita agungkan itu? Bukankah semua agama mengajarkan pemeluknya untuk mencinta semua ciptaan YANG MAHA KUASA itu? Tapi kenapa ini terjadi? Kenapa kita lebih mencintai bunga anggrek kesayangan kita, anjing kesayang kita ketimbang manusia yang sama mulianya dengan mansuia yang lain baik PALESTINA baik israel? Tapi kenapa kita saling mengutuki.

Kini saat korban bencana alam yang terjadi di ranah Indonesia seperti meluapnya air seperti ini dimana ribuan orang yang berdemo perang ISRAEL VS PALESTINA itu? Di mana barisan dan suara lantang tersebut? Mengapa di saat anak bangsa ini, anak di tanah dimana kita sama berpijak kita seolah malu-malu untuk membela orang orang tersebut, haruskah kita sevokal itu saat anak-anak bangsa ini mari tebubuh oleh deruan peluru dan bom bom canggih seperti bom yang menghujam palestina? Kenapa kita tidak ikut berperang menggalang bantuan untuk orang-orang papa tersebut. Kenapa kita tidak sebegitu getolnya untuk berperang membersihkan bantaran kali-kali yang tersumbat yang jelas akan membuat bak-anak kita mati karena demam berdarah, kolera akibat kotornya kali tersebut sekotor pikitan kita yang menggap perang ke palestina lebih heroik ketimbang perang menyelamat anak-anak bangsa ini dari kemiskinan, kelaparan, dan kedohan yang pastinya makin lama akan lebih banyak menelan korban. Coba kita berpikir untuk lebih mengerti bagaimana indah dunia yang sama mengasihi dan mencintai sperti indahnya bulan FEBRUARI.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More