About me

Thursday 26 February 2009

SLUMDOG MILLIONAIRE



Film ini masuk dalam 10 nominasi Oscar 2009. Film ini sendiri bercerita tentang Jamal Malik, seorang anak yatim piatu berusia 18 tahun dari kawasan kumuh India, yang memenangkan 20 Juta Rupee dalam sebuah acara televise Who Want to be Millionaire versi India. Namun kondisinya yang miskin, membuat polisi tidak percaya ia dapat menjawab semua pertanyaan kuis itu. Dituduh melakukan kecurangan, Jamal mulai menceritakan kisah hidupnya yang mengharukan dan merupakan kunci kemenangannya menuju jutaan rupee tersebut.

Film ini banyak dipuji oleh kritikus film di banyak ajang film dan penghargaan. Sebab, film arahan Danny Bole ini dinilai memiliki plot yang menarik dan gaya penyutradaraan yang segar. Danny Boyle berhasil mematahkan tradisi film Oscar adalah film-film yang serius. Dalam kutipan dariIMDb.com, Danny menyebutkan ” Saya tidak ingin membuat film yang sok, serius. Saya menyukai film yang memiliki semangat. Saat ini, ketika Anda berpikir tentang penghargaan dan ingin memenabginya, Anda berpikir harus membuat film serius, tetapi insting saya mengatkan buatlah film yang bersemangat, penuh kegembiraan.”

Namun, keberhasilan ini bukanlah berjalan mulus. Walaupun setelah proses produksi selesai pada Februari 2007, film ini sempat terkatung-katung akibat masalah dana, setelah penyandang dananya Warner Independent Pictures, salah satu divisi dari industri film raksasa Warner Bross, memutuskan melepas proyek ini. Serta merta, Fox Searchlight Pictures mencium ada ”bau keberuntungan dan kesuksesan” film ini. Bahkan, Slumdog sudah mencatat keberhasilannya meraih 150 juta dollar AS. Puncaknya, Boyle akhir berhasil menghantarkan film ini sebagai peraih 8 penghargaan Oscar tahun ini. Selain itu Boyle berhasil menyisihkan empat sutradara besar lainnya, David Fincher ( The curious Case of Benjamin Button), Stephen Daldry ( The reader), Gus van Sant (Milk) dan Ron Howard ( Forst/ Nixon).

Film ini juga menjadi angin segar dalam peta perfilmam Asia yang selama ini banyak didominasi film-film Asia timur. Seperti halnya, saat Film Crouching Tiger Hidden Dragon menjadi fenomena dari Asia yang bisa bicara di ajang seperti Oscar kini India boleh berbangga. Walaupun film ini sendiri masih dinahkodai oleh sineas-sineas Inggris, namun hal ini membuktikan bahwa perfilmiman India juga memberikan suatu ide segar pada sutradara Eropa dan Amerika yang belakangan mulai bosan dengan gaya film-film Amerika yang kaku dan gaya film Asia Timur yang seperti terpaku pada pertarungan dan pencari benda berharga. Semogam agin segar perfilman India ini, juga berhembus ke Indonesia yang masih cukup puas dengan film-film bergenre horror yang kolot dan drama-drama yang mentah.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More